Banyak hasil penelitian di perguruan tinggi di Indonesia hanya berakhir sampai ke skripsi saja. Tidak banyak yang berhasil diterbitkan ke jurnal ilmiah. Jika data-data pada skripsi ini dikumpulkan, lalu dilakukan analisa yang menghasilkan gambaran secara menyeluruh dan luas, akan menjadi kebermanfaatan yang sangat besar.
Walaupun hasil penelitiannya tidak sampai diterbitkan, bukan berarti penelitian tersebut dilakukan dengan standar yang rendah. Saya yakin bahwa data-data yang dikumpulkan oleh mahasiswa-mahasiswi tersebut bisa diakui kualitasnya. Masalah rendahnya publikasi itu sebenarnya hanya terletak pada bagaimana cara menjadikan data tersebut menjadi sebuah tulisan yang bagus. Secara sederhana bisa dikatakan “skripsi mahasiswa itu datanya oke, tapi tulisannya tidak”
Sebagai contoh di jurusan biologi pada bidang lapangan, taksonomi dan ekologi. Umumnya penelitian akan mengkoleksi data sebagai berikut ini:
1. Jenis jenis organismenya
2. Jumlah yang tertangkap/terlihat
3. Lokasi data
4. Waktu teramati (jam/siang/malan)
5. Tanggal data
6. Alat bantu pengamatan/penangkapan/koleksi
Jika ada sebuah jurusan biologi yang telah berdiri sejak lebih dari 50 tahun lalu, jika tiap tahun ada 30 orang yang jadi mahasiswanya, maka sudah ada 1500 tingkatan taksa (kelompok makhluk hidup) dan/atau lokasi penelitian dan/atau seri data monitoring yang telah ditelitinya. Jika dianalisa secara spatial dan temporal, apalagi dengan metoda statistik dan komputasi yang ada saat ini, maka kita akan bisa menarik sebuah kesimpulan besar atau gambaran yang komprehensif. Dan juga akan memunculkan puluhan tema penelitian baru.
Data tersebut tinggal dimasukkan ke basis data dan Sistem Informasi Geografis (SIG), pertanyaan-pertanyaan berikut ini bisa dijawab:
1. Berapa jumlah jenis hewan A di propinsi X?
2. Dimanakah sebaran pohon B terbanyak?
3. Apakah ada perubahan jumlah kelimpahan tumbuhan C antara sekarang dan 10 tahun lalu?
4. Apakah ada jenis burung tertentu yang dulu pernah ada, tapi sekarang tak ditemukan lagi?
5. Kapan waktu/jam yang efektif (paling banyak ditemukan) untuk bisa melihat hewan D?
6. Kapan pertama kalinya teknik/alat survei E digunakan?
7. dll
Pertanyaan-pertanyaan di atas masih berupa pertanyaan sederhana saja, dalam teknis aplikasinya mungkin hanya butuh beberapa klik atau perintah saja untuk menemukan jawabannya. Pertanyaan-pertanyaan yang lebih canggih dan rumit, akan bisa juga dijawab sejalan dengan perkembangan metoda statistika dan komputasi sekarang ini. Misalnya, menghasilkan sebuah teori dan prediksi untuk masa depan.
Tinggalkan Balasan