Kacau, benar-benar kacau!
Emangnya apa yang terjadi kalau kita jujur saja? Apa buruknya kalau peserta yang hadir itu tidak sesuai dengan target? Apa masalahnya jika kita memang tidak bisa melaksanakan yang sesuai dengan yang dianggarkan?
Sebuah kegiatan dilakukan memerlukan bukti bahwa kegiatan itu telah berlangsung dengan sebenarnya. Oleh karena itu lah dibuatkan bukti absen. Permasalahan dimulai ketika acara itu ada anggarannya yang harus dipertanggungjawabkan. Karena ada anggarannya, maka perlu ada bukti misalnya absen. Jika ketika peserta banyak yang tidak hadir, atau pertemuannya kurang dari yang seharusnya, kenapa absennya harus dipenuhkan juga? Dari yang kecil saja kita sudah mulai korupsi.
Tanpa menyebutkan institusi dan nama, fenomena ini sepertinya sudah menjadi kewajaran umum oleh orang. Saya disuruh untuk memenuhkan tandatangannya, lalu tanggal dan bentuk acaranya dikosongkan saja karena katanya akan diketik. Kalau tak saya tuliskan tanggal acaranya, emangnya tukang ketik tahu kapan acara itu dilaksanakan?
Ambo ketek jolong baraja…
Jan diajaan yang indak-indak Pak!
Tinggalkan Balasan